IKLIM SEKOLAH
Pengertian Iklim Sekolah
Moos (1979:81) mendefinisikan iklim sekolah sebagai pengaturan
suasana sosial atau lingkungan belajar. Iklim sekolah adalah lingkungan remaja
yang ramah, santai, sopan, tenang, dan enerjik. Keseluruhan iklim sekolah dapat
ditingkatkan oleh sikap dan perilaku positif dari para siswa dan guru. Iklim
sekolah berkaitan dengan lingkungan yang produktif dan kondusif untuk belajar
siswa dengan suasana yang mengutamakan kerjasama, kepercayaan, kesetiaan,
keterbukaan, bangga, dan komitmen. Iklim sekolah juga berkaitan dengan prestasi
akademik, moral fakultas, dan perilaku siswa. Iklim sekolah menengah yang
optimal adalah iklim sekolah yang responsif terhadap perkembangan kebutuhan
setiap siswa, merangsang pertumbuhan pribadi dan akademik.
Secara umum asas-asas pengembangan iklim sekolah dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Kerjasama
tim (team work)
2. Kemampuan
3. Keinginan
4. Kegembiraan
(happiness)
5. Hormat
(respect)
6. Jujur
(honesty)
7. Disiplin
(discipline)
8. Empati
(empathy)
9. Pengetahuan
dan Kesopanan
Jenis-Jenis Iklim Sekolah
Halpin dan Don B. Croft dalam Burhanuddin (1990: 272), mengemukakan
bahwa iklim-iklim organisasi sekolah itu dapat digolongkan sebagai berikut :
a.
Iklim
Terbuka Yaitu suasana yang melukiskan organisasi sekolah penuh semangat dan daya
hidup, memberikan kepuasan pada anggota kelompok dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Tindakan-tindakan pimpinan lancar dan serasi, baik dari kelompok maupun
pimpinan. Para anggota kelompok mudah memperolehkepuasan kerja karena dapat
menyelesaikan tugas-tugas dengan baik, sementara kebutuhan-kebutuhan pribadi
terpenuhi.
Iklim sekolah terbuka didasarkan pada rasa hormat, kepercayaan dan
kejujuran, serta memberikan peluang kepada guru, manajemen sekolah dan
peserta didik untuk terlibat dan kooperatif dengan satu sama lain. kepala
sekolah terbuka serta dapat menerima kritik dan saran, menghargai kompetensi
profesional guru, memfasilitasi kebutuhan guru tanpa adanya pembatasan. selain
itu perilaku guru mendukung interaksi terbuka dan profesional serta hubungan
kelegial tinggi, saling mengenal antar pribadi, dan saling bekerja sama serta
komitmen terhadap pekerjaannya. Sedangkan iklim tertutup merupakan kebalikan
dari iklim terbuka.
b.
Iklim
Bebas, melukiskan suasana organisasi sekolah, dimana tindakan kepemimpinan justru
muncul pertama-tama dari kelompok. Pemimpin sedikit melakukan pengawasan,
semangat kerja pertama muncul hanya karena untuk memenuhi kepuasan pribadi. Sedangkan
kepuasan kerja juga muncul, hanya sajak adarnya kecil sekali.
c.
Iklim
Terkontrol, bercirikan “impersonal” dan sangat mementingkan tugas, sementara kebutuhan
anggota organisasi sekolah tidak diperhatikan. Dan adanya anggota kelompok
sendiri pada akhirnya hanya memperhatikan tugas-tugas yang ditetapkan pemimpin,
sedangkan perhatian yang ditujukannya pada kebutuhan pribadi relatif kecil.
d.
Iklim
yang Familier adalah suatu iklim ysng terlalu bersifat manusiawi dan tidak
terkontrol. Para anggota hanya berlomba-lomba untuk memenuhi tuntutan pribadi
mereka, namun sangat sedikit perhatian pada penyelesaian tugas dan kontrol
sosial yang ada kurang diperhatikan.
e.
Iklim
Keayahan, Organisasi sekolah demikian bercirikan adanya penekanan bagi munculnya
kegiatan kepemimpinan dari anggota organisasi. Kepala sekolah biasanya berusaha
menekan atau tidak menghargai adanya inisiatif yang muncul dari orang-orang
yang dipimpinnya. Kecakapan-kecakapan yang dimiliki kelompok tidak
dimanfaaatkannya untuk melengkapi kemampuan kerja kepala sekolah.
f.
Iklim
Tertutup, para anggota biasanya bersikap acuh tak acuh atau masa bodoh.
Organisasi tidak maju, semangat kerja kelompok rendah, karena para anggota di samping tidak memenuhi tuntutan pribadi, juga tidak dapat memperoleh kepuasan dari hasil karya mereka.
Organisasi tidak maju, semangat kerja kelompok rendah, karena para anggota di samping tidak memenuhi tuntutan pribadi, juga tidak dapat memperoleh kepuasan dari hasil karya mereka.
Iklim Sekolah yang Kondusif
Iklim sekolah yang kondusif akademik baik fisik maupun non fisik merupakan
landasan bagi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan produktif. Oleh
karena itu, sekolah perlu menciptakan iklim yang kondusif untuk menumbuhkembangkan
semangat dan merangsang nafsu belajar peserta didik. Dengan iklim yang kondusif
diharapkan tercipta suasana yang aman, nyaman, dan tertib, sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan. Iklim yang
kondusif menurut Mulyasa (2004: 23) mencakup : Lingkungan yang aman,
nyaman dan tertib. Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah.
Kesehatan sekolah. Dan Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada
perkembangan peserta didik. Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang
tenang dan menyenangkan juga akan membangkitkan kinerja para tenaga kependidikan
menurut Mulyasa (2004:120).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Iklim Sekolah
Anorogo dan
Ninik mengemukakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi iklim organisasi:
1. Disiplin
Kerja
2. Kepuasan
Kerja
3. Etos kerja
4. Komunikasi
5. Stress dan
Konflik
Sementara
Cherington menyatakan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi iklim
organisasi:
1. Nilai
manajemen
2. Gaya
Kepemimpinan
3. Kondisi
Ekonomi
4. Struktur
Organisasi
5. Karakteristik
anggota
6. Besarnya
organisasi
7. Hubungan
pegawai dan atasan
file:///G:/psikolog/IklimOrganisasidi Sekolah ~ Time is
money.htm
file:///G:/psikolog/Iklim Sekolah _ Wahyu Mirza.htm
0 komentar:
Posting Komentar